Monday, October 17, 2011

DAN BILA DETIK ITU TIBA .

tika di jalanan ,
ku temui duri ,
yang membalut mawar ,
mawar merah yang sentiasa ku damba ,
ku robek jari jemari demi memiliki nya .
darah , perit , ku tahan pedih .
ku teruskan perjalanan .

tika di perjalan ,
ku temukan semalu ,
menghampar jalanan menuju ke arah rimbunan mawar ,
masih ,
ku ingin miliki mawar itu ,
ku pijak , ku hempas kulit kaki yang kehausan ,
carik , jerit , ku pendam ,
ku teruskan perjalanan .

tika di perjalanan ,
ku lihat debu debu kotor dosa berterbangan ,
menghalang santapan mata ku ke arah sekebun mawar ,
masih ,
ku ingin menjamah keharuman nya ,
ku celik , buta , menangis , ku diamkan ,
ku teruskan perjalanan .

tika di perjalanan ,
ku temu seseorang ,
lembut wajahnya , tenang bicaranya ,
bertanye kan aku sesuatu ,
sayang ku ,
mengapa kau pilih mawar yang berduri ,
yang bakal berikan kau kesakitan ?

aku menjawab dengan senyuman ,
aku curahkan segenap cerite hidupku untuk memiliknya ,
aku tahu ,
ia akan menjaga ku ,
mengenang pengorbanan ku .

lalu dia tertawa,
tapi tahukah kau ,
mawar itu bukanlah semerah yang kau hajatkan ,
asalnya putih ,
mane mungkin kan bertukar warnanya .
mengapa kau pejamkan mata , pekakkan telinga mendengar suara nya ,
mana mugkin mawar putih yang kau genggam itu ,
bertukar menjadi merah seperti yang kau hajati .

aku terdiam .
aku mengerti .
terlalu mengerti .
mungkin , aku yang buta .
mawar putih yang kau beri dulu ,
akan tetap putih .
selamanya mungkin .

ku tabur dirimu dengan baja kasih sayang ,
kau pikir itu fitnah .
ku siram dirimu dengan cecair rindu ,
kau pikir itu curangku .
ku semai kau di tanah subur dengan kepercayaan ,
kau khianati .

mana mungkin aku berpaling .

No comments:

Post a Comment